Kamis, 02 Mei 2013

Hikayat


 Hikayat memberikan kesan dan pesan bagi pembacanya. Meski hanya berupa tulisan, tapi karya sastra satu ini menjadi karya bermanfaat dalam memotivasi maupun menghibur pembaca dan pendengarnya. Jika seseorang tertarik untuk mencoba berlatih membuatnya, dia dapat mengumpulkan beberapa contoh hikayat hasil karya pengarang hikayat.Selanjutnya, dia dapat membaca serta mengamati berberapa ciri dari hikayat tersebut dan berlatih untuk membuatnya sendiri.

Beberapa contoh hikayat dapat dibaca dari berbagai media utamanya media online. Media online yang dimaksud berupa internet. Informasi terkini maupun sebelumnya dapat diperoleh dengan cepat melalui media tersebut, begitupula beberapa hasil karya sastra lain seperti puisi, pantun dan contoh-contohnya. Karya sastra bukan hanya dibaca ataupun dimanfaatkan oleh orang sastra, tapi karya sastra juga dapat dinikmati manfaatnya oleh semua orang dari berbagai kalangan. 

Pentingnya Mempelajari Contoh Hikayat

Beberapa contoh hikayat dapat kita temukan di media online. Selain contohnya, kita juga dapat menemukan serta mengetahui pengertian maupun karakteristik dari hikayat. Hikayat merupakan salah satu karya sastra di Indonesia, bentuknya berupa sastra prosa, yaitu prosa lama. Biasanya, hikayat berbahasa Melayu, berisi mengenai cerita, dongeng ataupun kisah kepahlawanan/kehebatan seseorang. Umumnya, kisah kepahlawanan/kehebatan seseorang tersebut dilengkapi dengan sejenis mukjizat,  kesaktian/kekuatan maupun keunikan/keanehan protagonisnya (tokoh utama dalam hikayat tersebut). 

Biasanya, orang memiliki kesan maupun mendapatkan pesan, amanat bahkan nilai moral setelah membaca salah satu atau beberapa contoh hikayat. Hikayat juga termasuk cerita pelipur lara dan juga rekaan pengarangnya, wajar jika terkesan sulit diterima akal pembaca maupun pendengarnya.

Kadang cerita hikayat dibacakan untuk memotivasi pendengarnya. Selain motivasi, baik pembaca maupun pendengar cerita di dalam kesusastraan prosa lama ini, mereka akan mendapatkan dua hal penting. Hal penting yang dimaksud, yaitu hikayat sebagai hiburan serta media pengajaran mengenai moral, sopan santun maupun budi pekerti yang turun-menurun dari nenek moyang.

Karya sastra prosa lama ini dibagi dalam empat jenis sesuai asalnya dengan disertai judul contoh hikayatnya. Empat jenis pembagian hikayat ini, di antaranya: 

Hikayat Jawa. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Panji Sumirang, Hikayat Indera Jaya (diambil dari cerita Anglingdarma), Hikayat Cekel Weneng Pati.
Hikayat Arab. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Amir Hamzah (termasuk pahlawan Islam), Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bachtiar.
Hikayat Melayu asli. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Si Miskin, Hikayat Hang Tuah (bercampur dengan unsur Islam), Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman.
Hikayat India. Contoh hikayatnya antara lain Hikayat Sri Rama (diambil dari cerita Ramayana), Hikayat Sang Bima dan Hikayat Perang Pandhawa (diambil dari cerita Mahabarata), Hikayat Bayan Budiman.
Selain pembagian tersebut, adapula beberapa contoh hikayat yang dikategorikan berdasarkan isi ceritanya, antara lain cerita rakyat, cerita dari Jawa, cerita-cerita Islam, sejarah dan biografi, cerita berbingkat serta epos India. Pembagian tersebut memudahkan pembacanya dalam mengenali dan menambah informasi serta wawasan mengenai karya sastra prosa lama ini.

Pembaca dan pendengar contoh hikayat ini beragam usianya, mulai dari anak-anak, orang dewasa maupun orangtua. Jika usia pembaca ataupun pendengarnya masih anak-anak, maka cerita hikayatnya dipilih sesuai dengan usia mereka. Begitupula ada syarat bagi orang yang menceritakannya yaitu harus menggunakan bahasa komunikatif (mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak).

Meskipun pembaca ataupun pendengar karya sastra prosa lama ini beragam usia, namun ketika membaca dan mempelajarinya pembaca dapat terhibur dengan mengetahui jalan ceritanya. Cerita dalam hikayat dapat memberikan hiburan, baik dari segi bahasa, alur cerita, pesan, amanat yang disampaikan serta karakter para tokohnya (khususnya tokoh utama/protagonis).

Melatih membaca dan mempelajari cerita hikayat ataupun bacaan lainnya sangat baik dimulai sejak dini karena hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan otak, bertambahnya ilmu, wawasan serta motivasi penting dalam menjalani hidup. 

Mengetahui Karakteristik Hikayat dengan Mempelajari Contoh Hikayat

Sering membaca, mendengarkan maupun mempelajari contoh hikayat, dapat melatih mengenali serta mengetahui karakteristik karya sastra prosa lama ini. Adapun karakteristik karya sastra prosa lama ini, di antaranya:

Biasanya pengarang karya sastra ini tidak dikenal/disertakan dalam hasil karyanya (Anonim).
Tokoh-tokoh yang diceritakan biasanya tokoh-tokoh berkaitan dengan kehidupan kerajaan/istana (Istana Sentris).
Ceritanya bersifat tetap serta tidak banyak perubahan (Bersifat statis).
Memiliki sifat komunal karena cerita ini dimiliki oleh masyarakat.
Karya sastra ini menggunakan kosakata di luar kosakata komunikasi sehari-hari. Wajar jika bahasa yang digunakannya merupakan bahasa klise (penggunaan bahasanya diulang-ulang). 
Mempunyai sifat tradisional karena ceritanya meneruskan budaya/ kebiasaan/tradisi masyarakat yang dianggap baik.
Mempunyai sifat didaktis, maksudnya memiliki sifat mendidik dari segi moral maupun religius (cerita hikayat banyak yang menceritakan peristiwa berkaitan dengan nilai-nilai Islam sehingga nama-nama tokohnya dipengaruhi nama-nama Arab).
Biasanya, berisi kisah manusia pada umumnya, yaitu terjadinya pertentangan antara baik dengan buruk. Pertentangan tersebut biasanya dimenangkan yang baik.
Bersifat magis, berarti pengarang berupaya mengajak pembaca ke dunia imajinasinya (khayalan). Akibatnya, pembaca mengalami kesulitan dalam mengerti dan memahami jalan cerita karya ini serta tidak dapat membedakan kejadian nyata ataukah imajinatif. 
Cerita hikayat tidak memiliki bagian berupa pembagian judul, sub bab ataupun bab dalam jalan ceritanya.
Biasanya di dalam ceritanya ditemukan tokoh berkarakter diluar batas kewajaran, maksudnya tokoh dengan karakter di luar kebiasaan manusia pada umumnya.
Salah Satu Contoh Hikayat 

Berikut ini cerita contoh hikayat yang telah diterjemahkan sehingga memudahkan pembaca memahami jalan ceritanya. Berikut nama pengarang dan penerjemahnya, yaitu Baidaba (asal India) sebagai pengarangnya dan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dengan Tambi Mutu Virabattar sebagai penerjemah ceritanya.

Judul Hikayat: Hikayat Pancatantra

Ringkasan cerita:

Ada seorang raja di Paduli Parum. Raja tersebut bernama Sugadarma (Agmarasakti) memiliki empat orang putra. Keempat putranya memiliki watak bodoh serta malas. Lalu, raja tersebut memanggil seorang brahma bernama Sumasanma (Wisnu Sarma). Brahma tersebut ditugasi untuk mendidik putra raja dengan cara bercerita. Adapun cerita yang diajarkannya tentang binatang.Ceritanya berisi pengibaratan serta kiasan tentang kehidupan manusia. Melalui cerita tersebut putra raja menjadi sadar untuk menjadi orang berwatak baik, rajin, dan cerdik.

Adapun contoh hikayat tersebut menyampaikan pesan serta motivasi hidup bagi pembacanya, di antaranya tentang berbagai hal mengenai ketatanegaraan, politik, serta pemerintahan (ilmu tersebut harus senantiasa dipelajari oleh semua orang dari berbagai kalangan, baik masyarakat biasa ataupun seorang ahli di bidangnya), adanya persatuan serta keberanian dari pihak lemah sehingga dapat mengalahkan pihak kuat.

Selain itu, pentingnya waspada terhadap orang yang pandai berbohong dalam segala hal dan pentingnya kita melakukan pengecekan terhadap setiap kondisi kehidupan sebelum memutuskan atau melakukan sesuatu. Itulah salah satu contoh hikayat yang dapat dijadikan motivasi dalam menjalani kehidupan ini. Beberapa pesan dan motivasi dari cerita tersebut menunjukkan hikayat dengan karakteristiknya memiliki kelebihan sebagai karya sastra prosa lama.

Sekarang ini, disadari ataupun tidak disadari banyak orang meninggalkan pesan penting dalam cerita yang sebenarnya dapat dijadikan motivasi hidup menuju perubahan lebih baik. Jadi, setiap orang dalam kehidupannya terkadang mengalami hal menyenangkan maupun menyedihkan. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan rasa syukur kepada penciptanya dengan tetap berupaya menuju perubahan lebih baik tiada henti (pantang menyerah dan tidak putus asa).

Contoh hikayat tersebut tidak sebatas contoh sebuah cerita mengenai seorang raja, ke empat putranya serta seorang brahma saja. Tetapi, dapat memberikan makna dalam hidup bagi pembacanya ketika mereka juga melakukan pesan serta motivasi tersebut dalam menjalankan kehidupan mereka. Motivasi dalam menjalani hidup ini harus terus dijaga untuk meraih kesuksesan. Jadi, pesan serta motivasi yang dibawa contoh hikayat di atas akan menginspirasi pembacanya melakukan kebaikan dalam hidupnya.

Bentuk motivasi  dan nasehat

Hikayat merupakan  bentuk kearifan lokal  berupa kisah-kisah inspiratif yang mengajarkan kebaikan dan hakekat hidup yang penuh perjuangan.  Kisah-kisah ini mengajari teori causalitas dengan pendekatan lokalitas. Misalnya kisah Malin Kundang dari Tanah Minang,  Bawang Putih dan Bawang Merah dari Jawa. Dan masih banyak lagi.

Cerita hikayat ini sangat cocok didongengkan kepada anak-anak.  Selain mengandung hiburan juga memiliki pesan moral. Biasakan orang tua mendongeng hikayat kepada buah hatinya, sebelum tidur. Tugas orang tua adalah memperbanyak kasanah cerita hikayat rakyat agar kebiasaan mendongeng menjadi lebih menarik. Demikianlah sekilas tentang contoh hikayat dari berbagai negara.